Aktifitas bersepeda seperti juga olahraga luar ruang lainnya tentu saja memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita akan melakukannya, khususnya yang berkategori XC atau lebih yang akan membawa kita menjelajahi alam dengan segala karakteristiknya, seperti berbagai kondisi jalur yang dihadapi (makadam, singel trek, dsb) ataupun kondisi alamnya itu sendiri yang seperti faktor cuaca. Persiapan yang kita lakukan sebelum kita melakukan aktifitas bersepeda dengan kategori XC atau lebih tidak cukup hanya mengandalkan fisik dan mental saja, tetapi perlengkapan lain yang berhubungan dengan sepeda kita seperti part sepeda cadangan, toolset portabel, atau yang berhubungan dengan fisik kita seperti makanan, minuman, dan yang kita kenakan saat kita bersepeda seperti sarung tangan/ glove, sepatu, kacamata/ google, jas hujan dan body protector. Semuanya dipersiapkan agar kita mendapatkan kenyamanan sekaligus keamanan saat kita menjelajah alam dengan sepeda kita.
Pertama yang akan kita bahas adalah yang berhubungan dengan sepeda sebagai tunggangan kita, resikonya akan fatal bila diabaikan. Yang wajib kita bawa diantaranya adalah :
- Ban dalam cadangan dan pompa portabel. Kita tidak akan pernah tahu kapan ban kita tiba-tiba kempes, adakalanya ketika di jalur offroad yang rentan membuat ban bocor ban kita baik-baik saja, tapi ketika dalam perjalanan pulang, di jalan mulus pula, ban tiba-tiba kempes. Atau kita mengalami snake bite yang sering terjadi ketika melalui jalur offroad khususnya jalur yang berbatu atau makadam. Snake bite terjadi ketika ban menginjak batu yang agak tajam atau meruncing dan mengakibatkan ban dalam sepeda bocor dengan bentuk bocoran 2 lubang yang mirip dengan bekas gigitan ular. Ketika hal tersebut terjadi, kita bisa langsung mengganti ban dalam dengan cadangannya dan dapat kembali melanjutkan perjalanan, tanpa harus panik mencari alat penambal ban atau pun tukang tambal ban yang belum tentu ada di jalur yang kita lalui.
- Hanger/ anting RD (Rear derailleur). Ketika kita bersepeda menembus semak-semak atau di jalur yang banyak terdapat potongan ranting atau dahan seperti saat bersepeda di kebun teh, atau ketika kita bersepeda di jalur tanah merah basah dan berlumpur adakalanya ranting, dahan atau lumpur tersebut tiba-tiba masuk dan terbawa roda kita kemudian mengunci RD, sehingga ketika kita tanpa sadar mengayuh sepeda, RD tersebut akan tertarik ke atas dan otomatis akan membengkokkan atau mematahkan hanger yang menjadi adaptor RD ke frame sepeda kita. Bahkan dalam beberapa kasus hal tersebut dapat membuat RD rontok. Memang apabila kita masih cukup beruntung hanger yang bengkok masih bisa diluruskan lagi meskipun cukup sulit mengingat hanger terbuat dari bahan logam yang cukup kuat, dan kalaupun bisa kembali lurus biasanya kerap terjadi masalah dalam proses shifting/ perpindahan giginya. Apabila sudah tidak dapat diperbaiki lagi maka pilihan terakhirnya adalah membuat sepeda kita menjadi single speed dengan mematikan atau mencopot RD dan menempatkan rantai pada satu gigi saja. Konsekuensinya adalah stamina akan cepat terkuras karena kita harus melanjutkan sisa perjalanan dengan hanya menggunakan 1 speed saja. Untuk menghindari hal tersebut terjadi maka sangat penting untuk membawa hanger RD cadangan, bahkan untuk perjalanan yang bermedan berat dan memakan waktu lama disarankan juga untuk membawa RD cadangan.
- Pin dan mata rantai cadangan. Setelah kita menempuh jalur basah dan berlumpur biasanya rantai mengering dan terasa menegang sehingga rawan putus. Atau proses perpindahan gigi yang tidak tepat dan kasar ketika kita memindahkan speed terutama pada saat menanjak bisa juga mengakibatkan rantai putus. Bila dalam perjalanan rantai kita putus maka pin dan mata rantai cadangan akan sangat membantu kita.
- Brakepad atau kanvas rem, ketika menempuh jalur terutama jalur basah atau berlumpur atau bersepeda di tengah hujan, aktifitas pengereman dalam kondisi basah membuat brakepad kita akan cepat habis. Lumpur atau pasir halus yang menempel di rotor atau rims seakan menjadi ampelas yang akan menggerus brakepad kita. Kita tentu tidak mengharapkan brakepad habis ketika kita masih di tengah perjalanan, oleh karenanya cukup bijaksana apabila kita membawa brakepad cadangan.
- Senter sepeda, persiapan kalau-kalu kita kemalaman di perjalanan.
- Toolset portabel akan berguna kalau ada part sepeda yang longgar, rusak atau perlu diganti di tengah perjalanan.
- Pisau lipat, terlihat seperti mengada-ada melengkapi diri dengan pisau lipat ketika bersepeda. Tapi kita tidak pernah bisa memprediksi hal-hal darurat yang mungkin terjadi dan pada saat itu terjadi pisau bisa menjadi penolong kita. Cukup bijaksana bila kita membawanya ketika kita bersepeda.
Yang kedua yang perlu diperhatikan adalah perlengkapan yang berhubungan dengan diri kita sebagai pengendaranya, hal itu adalah :
- Helm sepeda, ini adalah yang paling utama, karena berhubungan langsung dengan keselamatan kita ketika bersepeda.
- Kacamata/ google, sangat berguna pada saat sepeda kita menembus semak belukar, kita dapat berkonsentrasi pada jalur yang kita lalui tanpa khawatir mata kita terkena semak-semak atau ranting pohon yang melintang karena mata sudah terlindungi kacamata/ google. Atau pada saat kita terjatuh, kita tidak dapat mengontrol posisi jatuh, setidaknya mata kita sudah terlindungi oleh kacamata yang kita pakai dari kemungkinan terkena atau tergores sesuatu.
- Sarung tangan/ glove, fungsinya melindungi jari-jari kita ketika menembus semak belukar. Penggunaan sarung tangan yang model half atau full finger bisa disesuaikan dengan kondisi jalur yang dihadapi. Apabila jalur yang dihadapi banyak melalui semak belukar, ada baiknya kita memakai sarung tangan full finger sehingga dapat lebih maksimal melindungi jari-jari kita dari kemungkinan terkena duri atau ranting-ranting. Disarankan juga untuk memakai pakaian tangan panjang untuk menghindari tangan kita tergores sesuatu.
- Sepatu, ketika kita melalui jalur offoad, akan lebih nyaman dan aman bila kita mengenakan sepatu dibandingkan dengan apabila kita memakai sandal gunung sekalipun.
- Body protector, biasanya terdiri dari pelindung siku, dengkul dan tulang kering akan sangat melindungi kita dari kemungkinan cedera ketika kita bersepeda di jalur menurun, atau juga menjadi pelindung tangan dan kaki kita ketika kita menembus semak-semak.
- Jas hujan, ketika bersepeda di musim hujan atau di musim yang tidak menentu dan cuaca yang susah untuk diprediksi seperti saat ini, kita sebaiknya tidak meninggalkan jas hujan ketika bersepeda. Dan jas hujan bisa berfungsi juga sebagai penangkal angin atau dingin ketika kita harus melanjutkan perjalanan di malam hari, terutama ketika melalui jalur menurun.
- Makanan dan minuman. Tubuh kita membutuhkan pasokan energi dan air yang cukup ketika bersepeda, ketika kita melalui jalur yang jauh dari keramaian seperti di tengah hutan atau perkebunan akan susah mencari warung penjual makanan, dan pada saat stamina kita menurun, bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang kita bawa untuk mengembalikan stamina. Untuk makanan ringan disarankan untuk membawa makanan yang bisa mengembalikan energi seperti biskuit, roti, coklat atau pisang, dan untuk minuman saya pribadi menyarankan untuk membawa air mineral saja. Untuk perjalanan yang estimasi waktunya seharian atau fullday trip disarankan untuk membawa nasi sebagai santapan siang kita di tengah perjalanan.
Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah kondisi sepeda kita. Ada baiknya sehari sebelum bersepeda kita mengecek kondisi dan kesiapan sepeda, seperti tekanan angin, rem, setelan drive train dan lain sebagainya secara menyeluruh, karena di luar hal-hal tersebut di atas ada saja kejadian-kejadian yang di luar perkiraan kita, seperti seatpost patah, pedal copot, jari-jari roda putus dan lain sebagainya. Untuk lebih meyakinkan, lebih baik mengecek kondisi sepeda ke bengkel sepeda langganan kita.
Selanjutnya persiapkan dan rencanakan rute yang akan kita jelajahi. Penting juga bagi kita untuk mengetahui dan memiliki gambaran atau informasi tentang jalur yang akan dijelajahi seperti daerah tempat jalur itu berada, jalan menuju ke jalur tujuan, kondisi jalur, komposisi tanjakan-turunan dan estimasi waktu tempuh. Kita bisa mencari tahu hal tersebut dengan bertanya kepada komunitas-komunitas sepeda yang sudah mengenal jalur yang akan kita jelajahi, atau mungkin dengan mengajak teman yang sudah pernah menjelajahi jalur tersebut. Bagi yang memiliki perangkat GPS bisa mencari tracklog (rekaman data jalur yang dilalui dari suatu trip) yang biasanya mudah didapatkan di dunia maya, kemudian menjelajahi jalur tersebut dengan berpedoman pada tracklog yang sudah didapatkan sebelumnya. Atau bisa juga langsung menjelajahi jalur tersebut dengan berpegang pada perangkat GPS tanpa harus berpedoman pada tracklog yang ada.
Dan setelah segala sesuatunya siap, kita pun siap untuk bersepeda XC menjelajahi alam sekitar. Ketika bersepeda ingatlah untuk selalu menghormati alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak pepohonan atau hal-hal lain yang merusak alam sekitar, nikmatilah setiap gowesan kita dan keindahan alam yang tersaji di sekeliling kita. Tetaplah untuk selalu berpegang kepada prinsip dan etika penjelajahan yaitu, "jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali foto dan jangan membunuh apapun kecuali waktu". Selamat bersepeda…!!!
Dimuat di HU Pikiran Rakyat edisi 1Juli 2012 |
No comments:
Post a Comment