Monday, September 29, 2014

BATUKUDA, SALAH SATU RUTE GOWES MENANTANG DI TIMUR BANDUNG

Ketika jalur gowes Warung Bandrek/ Warban di Bandung Utara yang sudah sangat terkenal itu semakin tidak nyaman untuk dilewati karena semakin hiruk pikuk oleh kendaraan – kendaraan yang akan mengunjungi tebing Karaton yang mendadak populer itu, harus dicari lagi alternatif rute gowes lainnya yang tidak kalah eksotis, menarik dan menantang. Bandung sebagai surganya jalur bersepeda tentunya tidak akan sulit untuk menemukan rute gowes pengganti Warban, di selatan Bandung kita tentu sudah mengenal jalur uphill Leuweung Datar, Cisanti atau Monteng - Kamojang. Begitupun di kawasan timur Bandung, jalur bersepeda menantang seperti Caringin Tilu, Warung Daweung, Palintang, Batukuda dan Kiara Payung siap untuk dijelajahi. Di antara beberapa jalur bersepeda di timur Bandung tadi, saya akan mencoba mengulas satu jalur uphill yang cukup menarik yaitu Wanawisata Batukuda.

Jalur menuju Wanawisata Batukuda bisa dicapai dari beberapa titik yang berada di Cibiru, Cinunuk dan Cileunyi. Dari beberapa pilihan jalur tersebut, saya memilih jalur Cibiru Wetan melalui jalan Sindang Reret yang berada tidak jauh dari tugu perbatasan kota – kabupaten Bandung, berjarak ±5 km sampai ke titik finish di Batukuda. Dari awal memasuki jalan Sindang Reret kita langsung berhadapan dengan beberapa tanjakan ringan, cukup untuk pemanasan sebelum menyongsong tanjakan - tanjakan berikutnya. Setelah 10 menit gowes, kita bertemu sebuah persimpangan, arahkan sepeda ke barat, dan kembali bertemu tanjakan – tanjakan yang mulai terasa lebih berat namun masih bisa dilalui dengan lancar, gowesan masih terasa bertenaga walaupun keringat mulai membasahi tubuh.

Selepas beberapa tanjakan tadi, kita bertemu lagi dengan sebuah persimpangan yang berada tepat menghadap ke arah gunung Manglayang, tujuan kita adalah ke utara, sedangkan jalur dari selatan adalah jalur yang berasal dari Cinunuk. Di sini kita bisa beristirahat sejenak sambil menikmati keanggunan gunung Manglayang. Perjalanan kembali dilanjutkan, sepeda diarahkan ke utara, dan kita mendapat bonus sedikit jalur mendatar, nikmatilah karena selanjutnya kejutan - kejutan telah menanti di depan. Ternyata mulai dari sini jalur uphill Batukuda mulai memperlihatkan wujud aslinya, kita disambut tanjakan – tanjakan yang semakin berat dan panjang. Sekitar 1.5 km pedal dikayuh, di ujung tanjakan kita bertemu sebuah pertigaan, belok ke kanan dan di sini kita kembali bisa beristirahat, di sekitar bangunan SDN Cikoneng. Di sini terdapat sebuah warung, pas bagi para goweser untuk bersitirahat dan mengisi kembali “amunisi” mereka seperti air minum atau minuman kecil, sambil kembali menikmati keindahan Bandung Selatan. 

Jalur yang akan dihadapi selanjutnya adalah segmen terakhir dari jalur uphill Batukuda, jalan berlapis beton sejauh  ±1 km ke arah utara siap menyambut kita dengan tanjakan – tanjakannya yang semakin curam sampai ke depan loket tiket Wanawisata Batukuda. Pedal kembali dikayuh, selepas SD Cikoneng kita menemukan sebuah pertigaan yang juga adalah pertemuan jalur Cibiru – Cileunyi –  Batukuda. Setelah berbelok ke utara tanjakan panjang nan curam sudah menanti, ini adalah tanjakan pertama dari 3 tanjakan yang akan dihadapi untuk menuju titik finish. Ujung dari tanjakan pertama ini adalah sebuah gapura yang dipayungi pohon Beringin besar, setelah melewati tanjakan ini, kita bisa beristirahat sejenak mengatur nafas yang tersengal – sengal. Masih ada 2 tanjakan lagi, kembali pedal dikayuh meskipun fisik sudah melemah, tanjakan kedua meskipun pendek namun cukup curam mampu membuat lutut goyah, tanjakan kedua berakhir di depan loket tiket Wanawisata Batukuda, tinggal satu tanjakan lagi untuk mencapai titik finish di hutan pinus Wanawisata Batukuda. Tanjakan terakhir ini cukup panjang, sedikit curam dan yang membuatnya istimewa adalah kondisi jalurnya yang makadam, namun “tanjakan putus asa” ini harus dilewati apabila kita ingin mendapatkan balasan setimpal yang akan didapatkan nanti di titik finish

Dan akhirnya semua perjuangan menyusuri beratnya tanjakan – tanjakan sepanjang perjalanan tadi terbayar di sini, ujung tanjakan makadam berakhir di pintu gerbang Wanawisata Buper Batukuda (1.100 mdpl), dari sini kita tinggal memilih lokasi untuk beristirahat, masuk ke warung – warung yang terdapat di sana, atau menikmati suasana yang lebih alami dengan duduk – duduk beralaskan rumput hijau di bawah rerimbunan pohon – pohon pinus. Rasa capek dan lelah sirna oleh belaian angin gunung yang sejuk dan udara yang segar, bagi yang memiliki peralatan outdoor seperti kompor portabel, menikmati suasana pegunungan sambil menyeduh kopi atau teh panas selepas menaklukkan jalur ini pasti akan memberikan rasa dan sensasi yang berbeda, suasana tidak akan bisa didapatkan di jalur bersepeda Bandung Utara seperti Warban.

Sambil beristirahat kita bisa mendiskusikan jalur yang akan dilalui untuk pulang, kembali menyusuri jalur naik tadi dengan pilihan tiga titik akhir, atau merasakan sensasi berbeda dengan menyusuri jalur XC Batukuda – Kiarapayung atau Batukuda – Cibiru lewat kampung Garung. Kedua jalur XC ini menawarkan karakteristik berbeda, yang saya yakin akan mampu memuaskan hasrat untuk bersepeda offroad.  

Dan akhirnya pilihan ada pada kita, apabila ingin bersepeda di jalur yang tidak begitu ramai namun tetap menantang, ditambah dengan "bonus - bonus menarik", jalur uphill Wanawisata Batukuda bisa dijadikan pilihan, daripada memaksakan diri gowes di jalur - jalur "mainstream" seperti Warban yang sudah terlalu ramai dan kurang bersahabat lagi bagi para goweser.