Sunday, July 10, 2016

SEBARIS CERITA TENTANG BUKIT BARISAN GUNUNG BANDUNG

Seperti yang sudah diketahui bersama, dengan lebih dari 650 buah gunung yang tersebar di seluruh penjuru Bandung Raya tentu menyimpan beribu pengetahuan, jalur – jalur pendakian yang menunggu untuk dijejak, puncak – puncak dan hutan nan hijau yang menunggu untuk dijelajahi dan dieksplorasi. Satu bagian di antara 650 gunung tersebut terhampar memanjang di kawasan selatan Bandung, membentang di kecamatan Ciparay, Arjasari, dan Baleendah sepanjang kurang lebih 8 km. berdasarkan data yang penulis dapatkan dari  Daftar Gunung Bandung susunan tim Jelajah Gunung Bandung, terdapat hampir 10 puncak gunung yang berada di hamparan pegunungan tersebut, mulai dari gunung Bukitculah di timur hingga gunung Karikil dan gunung Heulang Ngambang di barat, sehingga dengan kondisi seperti di atas bolehlah kita sebut hamparan pegunungan tersebut dengan “Bukit Barisan-nya Gunung Bandung”.  
  
Lanskap Bukit Barisan gunung Bandung berlatar gn Malabar

Menurut geolog yang juga anggota KRCB Budi Brahmantyo, seraya mengutip dari hasil pengukuran sampel batuan dari kawasan gunung Koromong (996 mdpl) oleh Sunardi dan Koesomadinata (1997), hamparan pegunungan Bukit Barisan Gunung Bandung ini adalah lava andesit yang tersebar di barat – timur di sebelah utara gunung Malabar sudah berusia 3 juta tahun atau terbentuk pada jaman pliosen. Jadi jajaran pegunungan ini merupakan produk aktivitas generasi pertama gunung – gunung api di Bandung setelah setelah komplek pegunungan Selacau – Lagadar yang berusia 4 juta tahun. Bisa disimpulkan juga kalau ternyata komplek pegunungan Bukit Barisan Gunung Bandung ini adalah leluhurnya gunung Malabar yang berusia lebih muda.
  
View "bukit barisan" sebelah barat difoto dari puncak gn Nini

Puncak tertinggi dari Bukit Barisan Gunung Bandung ini adalah gunung Geulis yang memiliki ketinggian 1154 mdpl, kemudian gunung Pabeasan/ gunung Sela 1104 mdpl, gunung Nini 1096 mdpl, gunung Bukitculah 1073 mdpl, gunung Pipisan 1071 mdpl, Pasir Pamoyanan (1044 mdpl), gunung Koromong 996 mdpl dan masih ada beberapa gunung lainnya seperti Pasir Panjawenan (979 mdpl), Pasir Heulang Ngambang (914 mdpl), dan puncak – puncak yang belum termasukkan ke dalam Daftar Gunung Bandung JGB dan masih memiliki nama lokal seperti gunung Gajah Ngambung, gunung Cadas Palintang dan gunung Anjing. Semua puncak dari Bukit Barisan Gunung Bandung ini memiliki keistimewaan dan cerita masing – masing yang masih banyak tersembunyi dan menunggu untuk diungkap. 


Bangunan Makam di puncak gn. Geulis

Gunung Bukitculah yang sarat dengan unsur sejarah, erat kaitannya dengan kisah Perjalanan Prabu Dipati Ukur, pemimpin salah satu kerajaan Sunda Timbanganten yang membawahi wilayah Tatar Ukur dengan area yang cukup luas yang disebut juga “Ukur Sasanga”, kaitan kesejarahan antara Prabu Dipati Ukur dengan gunung Bukitculah ini masih sangat minim informasi, harus dikaji lebih dalam. Bergeser ke arah barat terdapat gunung Nini dengan formasi batuan mirip Lingga Yoni di puncaknya, juga misteri makam keramat di puncak gunung Geulis. Belum lagi apabila kita coba mengambil pendekatan dari aspek toponimi dari penamaan gunung – gunung di kompleks bukit barisan ini, seperti gunung Koromong, Heulang Ngambang, Karikil, atau Pipisan yang masing – masing memiliki makna yang unik dan menarik untuk dikaji. 
 
Situs Culanagara di kaki Gn Bukitcula

Juga dari aspek geologi yang pasti akan sangat menarik untuk diungkap lebih lengkap, seperti formasi batuan yang ada di sekitar gunung Koromong, gunung Karikil dan Heulang Ngambang yang semakin menipis karena aktifitas galian C. Satu lagi hal yang menarik dari bukit barisan ini adalah puncak – puncaknya yang cukup terbuka sehingga kita bisa menyaksikan dan menikmati atraksi City Light kota Bandung malam hari dari puncak – puncaknya, ataupun sensasi sunrise dan sunset pun bisa kita dapatkan dengan mudah di sini. Jarak yang cukup dekat dari pusat kota bandung juga turut menjadikan kompleks pegunungan ini menjadi istimewa dan layak sekali untuk dijadikan destinasi kegiatan hiking atau ber-trail running yang sedang hangat – hangatnya saat ini. Masing - masing gunung ini bisa ditempuh dalam satu hari, sehingga sangat cocok untuk dijadikan pilihan destinasi hiking model tektok (hiking yang dilakukan dalam satu hari tanpa camp).
 
berfoto di depan formasi batuan mirip lingga-yoni di puncak Gn Nini

Itulah sedikit sekali ulasan tentang bukit barisan gunung Bandung, masih sangat sangat banyak ilmu dan pengetahuan yang masih terpendam di sepanjang kompleks pegunungan ini. Dan menunggu untuk diungkap sehingga dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua, sebagai tuan rumah dari 650 gunung yang kita miliki ini.