Seperti yang
sudah diketahui bersama, dengan lebih dari 650 buah gunung yang tersebar di seluruh penjuru Bandung Raya tentu menyimpan beribu pengetahuan, jalur – jalur pendakian yang menunggu
untuk dijejak, puncak – puncak dan hutan nan hijau yang menunggu untuk
dijelajahi dan dieksplorasi. Satu bagian di antara 650 gunung tersebut terhampar memanjang di kawasan
selatan Bandung, membentang di kecamatan Ciparay, Arjasari, dan Baleendah
sepanjang kurang lebih 8 km.
berdasarkan data yang penulis dapatkan dari
Daftar Gunung Bandung susunan tim Jelajah Gunung Bandung, terdapat
hampir 10 puncak gunung yang berada di hamparan pegunungan tersebut, mulai dari
gunung Bukitculah di timur hingga gunung Karikil dan gunung Heulang
Ngambang di barat, sehingga dengan kondisi seperti di atas bolehlah kita sebut
hamparan pegunungan tersebut dengan “Bukit Barisan-nya Gunung Bandung”.
Menurut geolog
yang juga anggota KRCB Budi Brahmantyo, seraya mengutip dari hasil pengukuran
sampel batuan dari kawasan gunung Koromong (996 mdpl) oleh Sunardi dan
Koesomadinata (1997), hamparan pegunungan Bukit Barisan Gunung Bandung ini
adalah lava andesit yang tersebar di barat – timur di sebelah utara gunung Malabar
sudah berusia 3 juta tahun atau terbentuk pada
jaman pliosen. Jadi jajaran pegunungan ini merupakan produk aktivitas generasi
pertama gunung – gunung api di Bandung setelah setelah komplek pegunungan Selacau
– Lagadar yang berusia 4 juta tahun. Bisa disimpulkan juga kalau ternyata
komplek pegunungan Bukit Barisan Gunung Bandung ini adalah leluhurnya gunung
Malabar yang berusia lebih muda.
Puncak tertinggi
dari Bukit Barisan Gunung Bandung ini adalah gunung Geulis yang memiliki
ketinggian 1154 mdpl, kemudian gunung Pabeasan/
gunung Sela 1104 mdpl, gunung Nini 1096 mdpl, gunung Bukitculah 1073 mdpl,
gunung Pipisan 1071 mdpl, Pasir Pamoyanan (1044 mdpl), gunung
Koromong 996 mdpl dan masih ada beberapa gunung lainnya seperti Pasir Panjawenan
(979 mdpl), Pasir Heulang Ngambang (914 mdpl), dan puncak – puncak yang belum
termasukkan ke dalam Daftar Gunung Bandung JGB dan masih memiliki nama lokal
seperti gunung Gajah Ngambung, gunung Cadas Palintang dan gunung Anjing. Semua puncak dari Bukit Barisan Gunung
Bandung ini memiliki keistimewaan dan cerita masing – masing yang masih banyak
tersembunyi dan menunggu untuk diungkap.
Bangunan Makam di puncak gn. Geulis |
Gunung Bukitculah yang sarat dengan
unsur sejarah, erat kaitannya dengan kisah Perjalanan Prabu Dipati Ukur, pemimpin salah satu kerajaan Sunda Timbanganten yang membawahi wilayah Tatar
Ukur dengan area yang cukup luas yang disebut juga “Ukur Sasanga”, kaitan
kesejarahan antara Prabu Dipati Ukur dengan gunung Bukitculah ini masih sangat minim informasi, harus
dikaji lebih dalam. Bergeser ke arah barat terdapat gunung Nini dengan formasi
batuan mirip Lingga Yoni di puncaknya, juga
misteri makam keramat di puncak gunung Geulis. Belum lagi apabila kita coba
mengambil pendekatan dari aspek toponimi dari penamaan gunung – gunung di
kompleks bukit barisan ini, seperti gunung Koromong, Heulang Ngambang, Karikil,
atau Pipisan yang masing – masing memiliki makna yang unik dan menarik untuk
dikaji.
Juga dari aspek geologi yang pasti akan sangat menarik untuk diungkap lebih lengkap, seperti formasi batuan yang ada di
sekitar gunung Koromong, gunung Karikil dan Heulang Ngambang yang semakin
menipis karena aktifitas galian C. Satu lagi hal yang menarik dari bukit barisan ini
adalah puncak – puncaknya yang cukup terbuka sehingga kita bisa menyaksikan dan
menikmati atraksi City Light kota
Bandung malam hari dari puncak – puncaknya, ataupun sensasi sunrise dan sunset pun bisa kita dapatkan dengan mudah di sini. Jarak yang
cukup dekat dari pusat kota bandung juga turut menjadikan kompleks pegunungan
ini menjadi istimewa dan layak sekali untuk dijadikan destinasi kegiatan hiking atau ber-trail running yang sedang hangat – hangatnya saat ini. Masing -
masing gunung ini bisa ditempuh dalam satu hari, sehingga sangat cocok untuk
dijadikan pilihan destinasi hiking
model tektok (hiking yang dilakukan
dalam satu hari tanpa camp).
Itulah
sedikit sekali ulasan tentang bukit barisan gunung Bandung, masih sangat sangat
banyak ilmu dan pengetahuan yang masih terpendam di sepanjang kompleks
pegunungan ini. Dan menunggu untuk diungkap sehingga dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi kita semua, sebagai tuan rumah dari 650 gunung yang kita
miliki ini.