Sunday, September 20, 2015

“BOTOK”, SALAH SATU ALTERNATIF KEGIATAN BERSEPEDA DI BANDUNG


Pernahkah anda membayangkan atau mungkin pernah merasakan sensasi bersepeda kemudian dilanjutkan dengan hiking/ mendaki gunung hingga sampai ke puncaknya? Pasti mengasyikkan tentunya dalam satu kegiatan 2 hobi bisa terpuaskan sekaligus. Kita semua pasti sudah mengenal sosok Paimo, sang maestro sepeda touring yang sudah menjelajahi gunung -gunung tinggi di luar negeri, seperti di pegunungan Andes dan Himalaya, atau Iwan Sunter yang bersepeda dan mendaki gunung – gunung di pulau Jawa sampai ke puncaknya. Untuk melakukan hal – hal seperti itu pastilah memerlukan pengorbanan waktu, materi dan tenaga yang tidak sedikit jumlahnya. Pernahkah terpikir kalau ternyata kegiatan seperti tadi bisa dilakukan juga di Bandung kota kita tercinta ini? Sering saya katakan, kita sangat beruntung tinggal di kota ini, puluhan gunung berdiri mengelilingi kota Bandung, sampai - sampai muncul istilah “Bandung dilingkung ku gunung”. Hampir di semua pegunungan Bandung mulai dari utara, selatan, barat dan timur bisa dipastikan banyak terdapat jalur – jalur bersepeda yang eksotis, baik yang berkarakter onroad maupun offroad, dan beberapa jalur bersepeda tersebut ternyata berada di kaki gunung – gunung Bandung, sehingga kita bisa juga melakukan kegiatan seperti yang dilakukan para maestro tadi meskipun dalam skala yang lebih kecil tentunya.
   
Kegiatan Biking/ bersepeda dan hiking ini saya istilahkan dengan “Botok” alias boseh dan tektok, bisa dimaknai aktifitas bersepeda/ ngaboseh dilanjutkan dengan hiking/ tektok. Tektok sendiri adalah istilah umum para penyuka kegiatan luar ruangan yang memiliki makna hiking mendaki gunung yang dilakukan dalam satu hari. Ya, aktifitas “Botok” bisa dilakukan di Bandung ini hanya dalam 1 hari saja, cocok bagi para pencinta kegiatan luar ruangan yang sudah terikat oleh kesibukan kerja dan keluarga, sudah sangat sulit tentunya untuk menyisihkan waktu apalagi sampai berhari – hari untuk melakukan kegiatan penjelajahan. Hampir semua gunung di seputar Bandung sudah memiliki akses jalan yang cukup memadai hingga ke kaki, kampung terakhir atau titik awal pendakiannya. Sebut saja jalur Batukuda atau Kiara Payung  di kaki gunung Manglayang, kampung Gunung Buleud Situwangi di kaki gunung Buleud, kampung Palintang di kaki gunung Palasari, Buper Gunung Puntang di kaki puncak Mega dan Haruman pegunungan Malabar dan masih banyak lagi. 

Persiapan sebelum melakukan kegiatan “Botok” sebagian besar sama saja seperti kalau kita akan bersepeda XC fullday. Selain mempersiapkan kondisi sepeda, yang juga harus diperhatikan adalah pemakaian alas kaki, banyak saya dapati pesepeda menggunakan sandal gunung, apabila kita ingin melakukan kegiatan “Botok”  saran saya lebih baik menggunakan sepatu trekking untuk menunjang kenyamanan kita tentu saja terutama ketika hiking/tektok. Untuk perbekalan juga sama seperti kita akan bersepeda XC, bekal air, makan siang dan cemilan wajib untuk dibawa. Dan perlengkapan outdoor seperti plysheet, kompor portabel sebaiknya dibawa juga kalau ada, peranti GPS kalau ada akan sangat membantu ketika kita tektok sampai ke puncak gunung Bandung. Satu lagi hal yang penting yang harus dipersiapkan adalah kondisi fisik kita, fisik dan stamina harus dalam kondisi prima untuk melakukan kegiatan ini, karena bagaimanapun juga “Botok” mengharuskan kita untuk bersepeda sampai ke titik pendakian yang sudah tentu dengan kondisi jalur yang menanjak, kemudian melanjutkan perjalanan mendaki hingga ke puncak gunung yang kita tuju, dan ingat juga kita harus pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda. 

Sedikit rekomendasi jalur – jalur “Botok” yang bisa dilakukan di gunung – gunung Bandung selain yang disebutkan tadi yaitu : 

1. Gunung Geulis Manggahang Baleendah, dengan jalur gowes dari Manggahang atau Jelekong.
2. Gunung Rakutak Pacet, dengan jalur gowes Ciparay – Cibangoak - Sukaresmi.
3. Gunung Lalakon & gunung Buleud dengan jalur gowes Soreang - Cipatik.
4. Gunung Cadas Panjang Rancabali dengan jalur gowes Soreang - Ciwidey - Rancabali.
5. Gunung Gambung Sedaningsih, Puncak Besar, Wayang dan Windu di Pangalengan dengan jalur gowes Pangalengan – perkebunan teh Kertamanah.

Masih banyak lagi jalur – jalur “Botok” lainnya tersebar di Bandung yang tidak mungkin untuk disebutkan satu per satu di sini. Di antara jalur – jalur tersebut kita bisa memilih jalur bersepeda yang tidak terlalu jauh dan jalur pendakian yang tidak begitu berat, seperti ke Gunung Lalakon atau gunung Geulis, atau ingin memilih jalur “Botok” dengan gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 1500 mdpl, dengan jalur bersepeda yang dihiasi tanjakan - tanjakan menantang seperti ke gunung Manglayang lewat Batukuda atau Puncak Mega pegunungan Malabar, semua tersedia di Bandung. Untuk informasi jalur – jalur gowes dan jalur pendakian serta tracklog-nya bisa kita dapatkan di internet, atau bisa juga dengan mendapatkannya di komunitas - komunitas penjelajah gunung Bandung seperti komunitas JGB/ Jelajah Gunung Bandung yang secara khusus mengeksplorasi dan mendokumentasikan gunung – gunung Bandung. 

Satu hal yang pasti, dengan kegiatan ini kita bisa menyalurkan hobi menjelajah alam yang mungkin sempat terhenti ketika kita sudah berkeluarga dan semakin terikat kesibukan dunia kerja, melalui dua kegiatan sekaligus yaitu bersepeda dan hiking, dan kegiatan ini bisa dilakukan dalam satu hari yang bisa dilakukan di akhir pekan. Satu lagi, dengan kegiatan ini kita juga diharapkan bisa lebih mengenal gunung – gunung Bandung yang tidak sedikit jumlahnya, yang menjadi kebanggaan bagi kita sebagai warga Bandung. Akhirnya, selamat mencoba “Botok” menjelajahi gunung – gunung Bandung.