Pernahkah anda
membayangkan atau mungkin pernah merasakan sensasi bersepeda kemudian
dilanjutkan dengan hiking/ mendaki
gunung hingga sampai ke puncaknya? Pasti mengasyikkan tentunya dalam satu
kegiatan 2 hobi bisa terpuaskan sekaligus. Kita semua pasti sudah mengenal
sosok Paimo, sang maestro sepeda touring
yang sudah menjelajahi gunung -gunung tinggi di luar negeri, seperti di
pegunungan Andes dan Himalaya, atau Iwan Sunter yang bersepeda dan mendaki
gunung – gunung di pulau Jawa sampai ke puncaknya. Untuk melakukan hal – hal
seperti itu pastilah memerlukan pengorbanan waktu, materi dan tenaga yang tidak
sedikit jumlahnya. Pernahkah terpikir kalau ternyata kegiatan seperti tadi bisa
dilakukan juga di Bandung kota kita tercinta ini? Sering saya katakan, kita
sangat beruntung tinggal di kota ini, puluhan gunung berdiri mengelilingi kota Bandung,
sampai - sampai muncul istilah “Bandung dilingkung ku gunung”. Hampir di semua
pegunungan Bandung mulai dari utara, selatan, barat dan timur bisa dipastikan banyak
terdapat jalur – jalur bersepeda yang eksotis, baik yang berkarakter onroad maupun offroad, dan beberapa jalur bersepeda tersebut ternyata berada di
kaki gunung – gunung Bandung, sehingga kita bisa juga melakukan kegiatan
seperti yang dilakukan para maestro tadi meskipun dalam skala yang lebih kecil
tentunya.
Kegiatan Biking/ bersepeda dan hiking ini saya istilahkan dengan
“Botok” alias boseh dan tektok, bisa dimaknai aktifitas bersepeda/ ngaboseh dilanjutkan dengan hiking/ tektok. Tektok sendiri adalah istilah umum para penyuka kegiatan
luar ruangan yang memiliki makna hiking
mendaki gunung yang dilakukan dalam satu hari. Ya, aktifitas “Botok” bisa
dilakukan di Bandung ini hanya dalam 1 hari saja, cocok bagi para pencinta
kegiatan luar ruangan yang sudah terikat oleh kesibukan kerja dan keluarga,
sudah sangat sulit tentunya untuk menyisihkan waktu apalagi sampai berhari –
hari untuk melakukan kegiatan penjelajahan. Hampir semua gunung di seputar Bandung
sudah memiliki akses jalan yang cukup memadai hingga ke kaki, kampung terakhir
atau titik awal pendakiannya. Sebut saja jalur Batukuda atau Kiara Payung di kaki gunung Manglayang, kampung Gunung
Buleud Situwangi di kaki gunung Buleud, kampung Palintang di kaki gunung Palasari,
Buper Gunung Puntang di kaki puncak Mega dan Haruman pegunungan Malabar dan
masih banyak lagi.
Persiapan
sebelum melakukan kegiatan “Botok” sebagian besar sama saja seperti kalau kita
akan bersepeda XC fullday. Selain mempersiapkan
kondisi sepeda, yang juga harus diperhatikan adalah pemakaian alas kaki, banyak
saya dapati pesepeda menggunakan sandal gunung, apabila kita ingin melakukan
kegiatan “Botok” saran saya lebih baik
menggunakan sepatu trekking untuk
menunjang kenyamanan kita tentu saja terutama ketika hiking/tektok. Untuk perbekalan juga sama seperti kita akan
bersepeda XC, bekal air, makan siang dan cemilan wajib untuk dibawa. Dan perlengkapan
outdoor seperti plysheet, kompor portabel sebaiknya dibawa juga kalau ada, peranti
GPS kalau ada akan sangat membantu ketika kita tektok sampai ke puncak gunung
Bandung. Satu lagi hal yang penting yang harus dipersiapkan adalah kondisi
fisik kita, fisik dan stamina harus dalam kondisi prima untuk melakukan kegiatan
ini, karena bagaimanapun juga “Botok” mengharuskan kita untuk bersepeda sampai
ke titik pendakian yang sudah tentu dengan kondisi jalur yang menanjak,
kemudian melanjutkan perjalanan mendaki hingga ke puncak gunung yang kita tuju,
dan ingat juga kita harus pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda.
Sedikit
rekomendasi jalur – jalur “Botok” yang bisa dilakukan di gunung – gunung Bandung
selain yang disebutkan tadi yaitu :
1. Gunung Geulis
Manggahang Baleendah, dengan jalur gowes dari Manggahang atau Jelekong.
2. Gunung Rakutak
Pacet, dengan jalur gowes Ciparay – Cibangoak - Sukaresmi.
3. Gunung Lalakon & gunung Buleud dengan
jalur gowes Soreang - Cipatik.
4. Gunung Cadas
Panjang Rancabali dengan jalur gowes Soreang - Ciwidey - Rancabali.
5. Gunung Gambung
Sedaningsih, Puncak Besar, Wayang dan Windu di Pangalengan dengan jalur gowes Pangalengan
– perkebunan teh Kertamanah.
Masih banyak
lagi jalur – jalur “Botok” lainnya tersebar di Bandung yang tidak mungkin untuk
disebutkan satu per satu di sini. Di antara jalur – jalur tersebut kita bisa
memilih jalur bersepeda yang tidak terlalu jauh dan jalur pendakian yang tidak
begitu berat, seperti ke Gunung Lalakon atau gunung Geulis, atau ingin memilih
jalur “Botok” dengan gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 1500 mdpl,
dengan jalur bersepeda yang dihiasi tanjakan - tanjakan menantang seperti ke
gunung Manglayang lewat Batukuda atau Puncak Mega pegunungan Malabar, semua
tersedia di Bandung. Untuk informasi jalur – jalur gowes dan jalur pendakian serta
tracklog-nya bisa kita dapatkan di
internet, atau bisa juga dengan mendapatkannya di komunitas - komunitas
penjelajah gunung Bandung seperti komunitas JGB/ Jelajah Gunung Bandung yang
secara khusus mengeksplorasi dan mendokumentasikan gunung – gunung Bandung.
Satu hal yang
pasti, dengan kegiatan ini kita bisa menyalurkan hobi menjelajah alam yang
mungkin sempat terhenti ketika kita sudah berkeluarga dan semakin terikat
kesibukan dunia kerja, melalui dua kegiatan sekaligus yaitu bersepeda dan hiking, dan kegiatan ini bisa dilakukan dalam
satu hari yang bisa dilakukan di akhir pekan. Satu lagi, dengan kegiatan ini
kita juga diharapkan bisa lebih mengenal gunung – gunung Bandung yang tidak
sedikit jumlahnya, yang menjadi kebanggaan bagi kita sebagai warga Bandung.
Akhirnya, selamat mencoba “Botok” menjelajahi gunung – gunung Bandung.